Skip to main content

Belajar Bahasa Korea Tuh Rasanya...

 안녕하세요 친구들! 

Kali ini, aku mau cerita-cerita sedikit tentang rasanya belajar bahasa Korea selama hampir 2 tahun lebih di dua tempat berbeda, yaitu KSI KCC (Korean Cultural Center) dan KSIC Indonesia. Jadi, sampai sekarang pun aku masih aktif belajar di KSIC Indonesia. Setelah 2 tahun, akhirnya bisa menikmati rasanya jadi siswa kelas intermediate.

Untuk yang penasaran pengalaman aku les di KSI KCC dan KSIC Indonesia, kalian boleh banget nih baca yang ini dan yang ini dulu!

Jadi, di King Sejong Institute, ada 8 level, level 1-4 merupakan level basic, dan level 5-8 merupakan level intermediate. Per levelnya membutuhkan waktu kira-kira satu semester, sehingga kalau ditotal, mungkin sekitar 4 tahun untuk menamatkan sampai level intermediate. Di King Sejong Institute sendiri, sertifikatnya juga sudah bisa digunakan untuk keperluan apply visa-visa tertentu, seperti visa pelajar atau visa pekerja. 

Di tempatku belajar, KSIC Indonesia ini juga sering banget buka kelas-kelas lain selain kelas reguler, seperti Conversation Class, Business Class, Travel Korean Class, dll. Salah satunya, aku pernah ambil kelas Conversation 2A, Conversation 2B, dan Travel Korean. Kapan-kapan akan aku ceritakan lebih lengkap, ya! Untuk kali ini, aku mau fokus membahas pengalaman dan perasaanku selama belajar bahasa Korea secara keseluruhan.

Awal aku memutuskan untuk ikut kelas bahasa Korea adalah karena ingin bisa nonton drama tanpa subtitle, yang akhirnya membuatku memberanikan diri mencari-cari informasi tempat les bahasa Korea yang harganya terjangkau. Di situlah, aku mulai mengenal King Sejong Institute di Jakarta, yaitu KSIC Indonesia yang berlokasi di APL Tower.

Harganya terjangkau untuk satu semester, gurunya asli orang Korea, fasilitasnya lengkap, buku pelajarannya juga full Korean, membuatku tidak ragu segera mendaftar. Sebelum kelasnya dimulai, aku mulai belajar otodidak, mencari tahu cara membaca hangeul dan kata-kata dasar lainnya dalam bahasa Korea, sehingga pada hari pertama kelas, aku jadi tidak terlalu kesusahan menyerap pelajarannya, dan sudah cukup lancar membaca teks dasar dalam hangeul.

Sempat juga beberapa kali mengalami kesulitan, karena masih kurang memahami grammar dan sulit menghafal kosakata baru. Tapi, untungnya berkat sering-sering latihan, akhirnya lama-lama semua kesulitan itu berhasil teratasi juga, dan lanjut terus deh belajarnya sampai 2 tahun belakangan ini.

Nah, berikut ini aku punya tips untuk teman-teman yang baru berniat mulai belajar bahasa Korea, atau yang sedang mengalami kesulitan saat belajar bahasa Korea.

1. Untuk yang baru mulai belajar, terutama yang berniat belajar di lembaga formal, pelajari hangeul lebih dulu, karena dengan kamu sudah bisa membaca hangeul, itu akan sangat memudahkan saat pembelajaran hari pertama nantinya

2. Sering-sering latihan. Cari juga gaya belajar yang cocok untuk kamu. Kalau kamu punya teman Korea, akan lebih mudah untuk latihan langsung dengan orang native. Tapi kalau kamu nggak punya, sekarang juga banyak platform chatting seperti HelloTalk, di sana kamu bisa berkenalan dengan orang-orang dari luar negeri yang punya interest sama.

3. Ingat tujuan awal kamu belajar bahasa Korea itu apa. Karena kalau kamu punya tujuan yang jelas, nggak akan mudah menyerah di tengah jalan

4. Kalau merasa capek, istirahat sebentar juga nggak apa-apa kok

Terakhir, menurutku, dalam belajar itu, yang terpenting adalah harus berprogress. Kalau kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk menguasai satu materi dibandingkan yang lainnya, kamu nggak perlu takut dan malu. Karena yang terpenting adalah kamu menguasai materi itu dulu. Progress setiap orang memang berbeda-beda, jadi fokus aja pada progress diri sendiri.

Semangat untuk teman-teman yang baru mau belajar/sedang belajar bahasa Korea! 화이팅!

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Les Bahasa Korea di King Sejong Institute Center (KSIC Jakarta)

 안녕하세요 친구들~ Pada kesempatan kali ini, aku mau cerita-cerita tentang pengalamanku belajar bahasa Korea lewat lembaga resmi, yaitu King Sejong Institute.  Singkatnya, sejak tahun 2017 itu, aku udah mulai belajar bahasa Korea secara otodidak, tapi waktu itu buat seru-seruan aja, sebatas buat hobi aja. Tapi, setelah kuliah, tepatnya di tahun 2019, aku mulai memutuskan untuk mulai serius belajar bahasa Korea. Akhirnya, aku mulai cari-cari tempat kursus lewat internet. Dan akhirnya... aku nemu King Sejong Institute, yang merupakan lembaga untuk belajar bahasa Korea, dibawah naungan pemerintah Korea. Di sini, ada 8 level yang bisa diambil. Satu level itu durasinya 1 semester atau sekitar 4-5 bulan (karena ada potongan libur semester). Jadi, kalau dihitung-hitung, kalau mau tamatin sampai level 8, butuh waktu sekitar 4 tahun. Level-levelnya itu dibagi yang Dasar, yaitu Sejong 1 (1A) sampai Sejong 4 (2B) dan Menegah, yaitu Sejong 5 (Int 1A) sampai Sejong 8 (Int 2B). Kalau daftarnya lan...

How I Got the GKS G 2025 Scholarship | 2025년 정부초청 외국인 장학생 얻은 법

 안녕하세요! 만나서 반갑습니다~ Back in high school, I fell in love with Korean dramas and dreamed of majoring in Korean Literature someday. But after lots of thinking (and a bit of fear), I chose to study Korean in a language course instead of university. To be honest? I regret that decision. After studying Korean in a language course for about 5 years, I felt my skills had improved a lot but still not enough for a real working environment. Last year, I took the TOPIK II exam without expecting much. My only hope was to pass and maybe get level 4 out of 6. But when the results came out… I got level 5...  I was happy, but also a little confused. I didn’t think I was that good. Maybe I was just lucky with a few guesses 😅 Still, it gave me confidence to dream a little bigger. Last January, when I found out the GKS Graduate Scholarship 2025 was open, I decided to try my luck. To match my long-time passion for Korean, I chose Korean Language and Literature as my major. I even prepared my stu...

Rekomendasi Buku Self Improvement Penulis Korea

  Belakangan ini, tidak hanya tentang K-pop atau K-drama, tapi buku-buku pengembangan diri yang ditulis oleh penulis Korea Selatan juga menjamur dan menjadi terkenal di Indonesia. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang menjadi best seller. Buku ini mengajak para pembaca untuk lebih mencintai dirinya sendiri, sehingga berhasil mencuri hati pembaca dan menduduki posisi tersendiri di hati para pembaca. Penasaran, kan, dengan judul-judul bukunya? Berikut ini adalah judul-judul bukunya! 1.      I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki   Judulnya yang cukup panjang dan menarik ini membuat orang-orang bertanya-tanya apa kira-kira isi dalam buku ini. Buku ini ditulis oleh Baek Se Hee, yang isinya antara lain adalah percakapan dan hasil konsultasi penulis dengan psikiaternya. Baek Se Hee, penulis buku ini mengalami distimia sehingga ia berkonsultasi dengan psikiaternya, dan ia mulai menulis buku ini. Buku ini merupakan esai pengembangan diri yang mengajak...