Skip to main content

Pengalaman Ikut Lomba Writing 2021 di KSI KCC | 2021년 한국 문화원 세종학당에서 쓰기 대회에 참가한 경험

 안녕하세요! 늦었지만, 친구들에게 제 이야기를 알려 주고 싶어요...

Biasanya pada pertengahan tahun, King Sejong Institute akan mengadakan lomba 말하기 dan 쓰기. Pada tahun 2022 ini, aku berencana untuk ikut lagi. Kali ini, aku berencana ikut 말하기 대회 atau speaking contest. Karena tahun sebelumnya, aku udah pernah ikut yg 쓰기 atau writing

Agak terlambat, sih... ceritain ini sekarang, tapi aku mau berbagi pengalaman sama 친구들 semua tentang lomba 쓰기 yang aku ikut tahun 2021 kemarin di KSI KCC Indonesia. 

Singkat cerita, pada semester 1 tahun 2021 kemarin, aku ikut kelas Persiapan TOPIK 1 di KSI KCC. Karena itu, aku berkesempatan ikut lomba 쓰기 di sana. Awalnya, punya rencana ikut 말하기 juga, tapi karena masih 초급 alias level dasar, aku belum punya kepercayaan diri, jadi ikut yang 쓰기 aja dulu buat nambah pengalaman.

Lombanya online via Zoom. Jadi hari sebelum lomba, semua peserta dikumpulin dalam 1 grup WhatsApp, dimana adminnya juga share informasi lomba dan juga kasih lembar jawaban untuk 쓰기 nya. 

Lembar jawabannya harus kita print sendiri sebelum lomba. Lalu kita akan tulis langsung di lembar itu.

Tema lomba baru akan dikasihtahu pada saat hari h pelaksanaan lomba. Ada 2 tema yang bisa dipilih, tentang 내가 가고 싶은 한국의 관광지 dan 한국의 매력 (kalau nggak salah inget). Aku pilih yang lokasi wisata yang mau aku kunjungin kalau ke Korea. Di sana, aku menulis sampai 3 halaman, tentang keinginanku pergi ke Dokdo dan Soando kalau aku punya kesempatan ke Korea.

Intinya, aku tahu kedua tempat itu gara-gara nonton 1박2일 season 4, dimana waktu ada episode yang berlokasi di Dokdo dan Soando. Saat mendengar seluk beluk tempatnya, aku langsung kagum karena kedua tempat itu berkaitan dengan Jepang.

Jadi Dokdo itu adalah pulau yang lokasinya memang dekat dengan Jepang juga. Jepang sempat mengklaim Dokdo adalah wilayah mereka, sehingga orang-orang Korea tidak terima dan berusaha menjaga Dokdo. Makanya ada semboyan 독도는 우리 땅 atau Dokdo adalah tanah kita. Hari Dokdo Island juga diperingati setiap 10월 25일 atau 25 Oktober. Karena kegigihan Korea mempertahankan wilayah mereka, aku jadi tertarik untuk ke sana.

Selain itu, ada Soando juga. Soando adalah pulau di Provinsi Jeollanamdo yang punya sejarah panjang tentang lahirnya 88 aktivis Korea pada zaman penjajahan Jepang. Pada saat itu, orang Korea percaya bahwa pendidikan bisa menjadi salah satu cara untuk mengusir penjajah Jepang dari tanah mereka. Karena rasa nasionalisme yang tinggi ini, setiap rumah di Soando selalu memasang 태극기 atau bendera Korea setiap harinya. 

Bahkan, pernah ada adegan dimana Dindin tanya ke salah satu penduduk, apakah mereka nggak capek harus ganti bendera setiap kali benderanya robek atau rusak gara-gara angin kencang waktu musim dingin, tapi penduduk di sana langsung bilang kalau mereka nggak capek. Mereka nggak capek, alasannya sederhana dan ngena banget, yaitu karena 태극기 adalah bendera kebangsaan mereka. 

Dengernya, aku langsung kaget dan syok banget. Soalnya di wilayah tempat tinggalku, nggak ada rumah penduduk yang setiap harinya mengibarkan Bendera Merah Putih. Biasanya hanya mengibarkan bendera pada bulan Agustus menjelang kemerdekaan, makanya aku salut banget dengan penduduk di Soando. Sehingga aku juga tertarik untuk pergi ke sana kalau ke Korea.

Dari awal, nggak expect bisa menang sih, karena aku tahu masih banyak peserta lain yang lebih jago daripada aku, dan mereka lebih menguasai grammar daripada aku yang masih level dasar waktu itu.

Tapi ternyata, takdir berkata lain. Beberapa minggu sesudah lomba, admin grup WhatsApp kirim sebuah link yang berisi informasi pemenang lomba 말하기 dan 쓰기. Di situ, aku menemukan namaku ada sebagai 우수상 pada lomba 쓰기, atau juara 3.

Kaget banget dan nggak nyangka bisa jadi juara 3! Hadiahnya juga nggak main-main. Selain dapet sertifikat, juga dapet hadiah voucher Gramedia senilai 1,5 juta (sampe bingung mau dipake buat beli apa aja). 

Ini beberapa tips yang kira-kira bisa membantu 친구들 yang mau ikut lomba juga,

1. Cari ide semenarik mungkin, karena pasti bisa jadi nilai plus di mata para juri kalau kalian punya ide yang berbeda dari yang lain

2. Perkaya kosa kata, karena pasti bisa membantu kita merangkai kalimat

3. Latihan, latihan, dan latihan. Latihan adalah koentji. Bisa dari latihan sederhana yang penting komitmen, contoh setiap minggu pilih satu tema dan coba buat tulisan dalam bahasa Korea dari tema itu. Atau tulis diary dalam bahasa Korea. Sekarang, juga ada website yang bisa bantu cek grammar kalian apakah udah benar atau belum. Salah satunya bisa pakai fitur dari website Nuri Sejonghakdang

Semangat untuk teman-teman semua yang mau menguji kemampuan diri lewat lomba 말하기 atau 쓰기! Semoga semuanya bisa mencapai hasil terbaik, ya!

화이팅!

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Les Bahasa Korea di King Sejong Institute Center (KSIC Jakarta)

 안녕하세요 친구들~ Pada kesempatan kali ini, aku mau cerita-cerita tentang pengalamanku belajar bahasa Korea lewat lembaga resmi, yaitu King Sejong Institute.  Singkatnya, sejak tahun 2017 itu, aku udah mulai belajar bahasa Korea secara otodidak, tapi waktu itu buat seru-seruan aja, sebatas buat hobi aja. Tapi, setelah kuliah, tepatnya di tahun 2019, aku mulai memutuskan untuk mulai serius belajar bahasa Korea. Akhirnya, aku mulai cari-cari tempat kursus lewat internet. Dan akhirnya... aku nemu King Sejong Institute, yang merupakan lembaga untuk belajar bahasa Korea, dibawah naungan pemerintah Korea. Di sini, ada 8 level yang bisa diambil. Satu level itu durasinya 1 semester atau sekitar 4-5 bulan (karena ada potongan libur semester). Jadi, kalau dihitung-hitung, kalau mau tamatin sampai level 8, butuh waktu sekitar 4 tahun. Level-levelnya itu dibagi yang Dasar, yaitu Sejong 1 (1A) sampai Sejong 4 (2B) dan Menegah, yaitu Sejong 5 (Int 1A) sampai Sejong 8 (Int 2B). Kalau daftarnya lan...

How I Got the GKS G 2025 Scholarship | 2025년 정부초청 외국인 장학생 얻은 법

 안녕하세요! 만나서 반갑습니다~ Back in high school, I fell in love with Korean dramas and dreamed of majoring in Korean Literature someday. But after lots of thinking (and a bit of fear), I chose to study Korean in a language course instead of university. To be honest? I regret that decision. After studying Korean in a language course for about 5 years, I felt my skills had improved a lot but still not enough for a real working environment. Last year, I took the TOPIK II exam without expecting much. My only hope was to pass and maybe get level 4 out of 6. But when the results came out… I got level 5...  I was happy, but also a little confused. I didn’t think I was that good. Maybe I was just lucky with a few guesses 😅 Still, it gave me confidence to dream a little bigger. Last January, when I found out the GKS Graduate Scholarship 2025 was open, I decided to try my luck. To match my long-time passion for Korean, I chose Korean Language and Literature as my major. I even prepared my stu...

Rekomendasi Buku Self Improvement Penulis Korea

  Belakangan ini, tidak hanya tentang K-pop atau K-drama, tapi buku-buku pengembangan diri yang ditulis oleh penulis Korea Selatan juga menjamur dan menjadi terkenal di Indonesia. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang menjadi best seller. Buku ini mengajak para pembaca untuk lebih mencintai dirinya sendiri, sehingga berhasil mencuri hati pembaca dan menduduki posisi tersendiri di hati para pembaca. Penasaran, kan, dengan judul-judul bukunya? Berikut ini adalah judul-judul bukunya! 1.      I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki   Judulnya yang cukup panjang dan menarik ini membuat orang-orang bertanya-tanya apa kira-kira isi dalam buku ini. Buku ini ditulis oleh Baek Se Hee, yang isinya antara lain adalah percakapan dan hasil konsultasi penulis dengan psikiaternya. Baek Se Hee, penulis buku ini mengalami distimia sehingga ia berkonsultasi dengan psikiaternya, dan ia mulai menulis buku ini. Buku ini merupakan esai pengembangan diri yang mengajak...